Jumat, 18 Agustus 2017

BELAJAR MENENUN YUUKKKK . . . . . . .







1.   PEMILIHAN BENANG
Diawali dengan pemilihan bahan baku benang dan jenis warna yang di butuhkan untuk suatu motif lurik. Untuk benang yang digunakan untuk membuat motif adalah benang lungsen dan benang yang digunakan untuk membuat warna adalah benang pakan. Benang putih dicuci hingga bersih, selanjutnya benang putih direbus dalam air mendidih supaya tajam menyerap warna ketika proses pewarnaan. Benang putih kemudian dicuci lagi hingga bersih supaya hilang lemak-lemak yang menempel pada benang putih tersebut. 
2. PEWARNAAN BENANG
Tahap kedua adalah proses pewarnaan benang putih. Proses pewarnaan benang, biasanya dengan bahan kimia (indantren, naptol, dll) supaya tidak luntur. Benang putih yang sudah dicuci bersih kemudian dicelupkan ke dalam air mendidih yang sudah tercampur bahan kimia. Benang putih yang telah melalui proses pencelupan warna kemudian dicuci lagi hingga benar-benar bersih. Proses pewarnaan benang diakhiri dengan menjemur benang hingga benang benar-benar kering. . Waktu penjemuran memerlukan waktu 1 hari bila cuaca sedang cerah.
3. MENGIKAL BENANG
Tahap yang ketiga adalah tahap close  atau tahap mengikal benang yaitu proses penggulungan benang supaya lebih rapi dan mudah untuk ditenun. Pada tahap close  ini menggunakan mesin yang disebut mesin Skir (sekir). 
Mesin Skir yaitu mesin untuk menggulung benang. Mesin Skir ini beroperasi dengan menggunakan tenaga manual manusia bukan dengan menggunakan tenaga mesin ataupun dengan menggunakan tenaga listrik.
4. PEMBUATAN MOTIF
Tahap yang keempat adalah tahap desain motif kain Lurik. Pada tahap ini digunakan mesin yang disebut mesin Hani. Mesin Hani yaitu mesin untuk membuat desain motif kain Lurik. Sama halnya dengan mesin Skir, mesin Hani ini juga beroperasi dengan menggunakan tenaga manual manusia bukan dengan menggunakan tenaga mesin ataupun dengan menggunakan tenaga listrik. Kesulitannya adalah jika benang putus maka kita harus menyambungnya secara manual.
5. NYUCUK (PEMASUKAN BENANG KE TUSTEL)
Pada tahap ini, benang dimasukkan ke dalam gon dan sisir yaitu salah satu bagian dari peralatan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) atau biasa disebut dengan tahap dicucuk yang lebih mudah dikerjakan oleh dua orang. Proses nyucuk yaitu proses memasukkan benang satu per satu ke alat ATBM yang disebut tustel. Alat tustel merupakan alat untuk memproduksi tenun ATBM. Biasanya benang yang digunakan sebesar satu boum untuk sekali nenun
6. PENENUNAN
Tahap selanjutnya adalah finishing, proses penenunan dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar