Klaten Lurik Carnival (KLC) 2017 merupakan rangkaian perayaan HUT Kabupaten Klaten ke 213 dan HUT RI ke 72 yang digelar di sepanjang Jalan Pemuda Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/7/2017). Kali ini KLC dibuat beda dengan tahun-tahun kemarin, yang membedakan adalah jarak tempuh peserta KLC yang biasanya berjalan sepanjang 2,7km kini hanya berjalan 2km saja, hal itu disebabkan karena mengingat tahun lalu, seluruh peserta mencapai garis finish sekitar pukul 18.00 WIB atau molor sejam dari jadwal yang ditentukan yakni pukul 17.00 WIB. Setelah dilakukan pemangkasan jalur para peserta mencapai finish di depan Gedung Sunan Pandanaran, mereka lantas berkumpul di alun-alun Klaten. Karena di alun-alun panitia menyediakan tempat berfoto sehingga memungkinkan warga masyarakat Kabupaten Klaten dan sekitarnya dapat berfoto dengan para peserta Klaten Lurik Carnival. Selain itu, lurik dan batik hasil produksi UMKM akan dipajang di kawasan sekitar alun-alun.
Tepat pukul 14.00 WIB KLC 2017 dimulai, ribuan warga sangat antusias menyaksikan gelaran tahunan tersebut. Klaten Lurik Carnival 2017 diikuti oleh 35 peserta dari 26 kecamatan, 9 stakeholders seperti perusahaan-perusahaan di Klaten serta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Masing-masing kontingen terdapat sekitar 20 model mengenakan kostum berbahan lurik.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono menjelaskan, model yang ditampilkan akan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.“Ada sejumlah perbedaan penyelenggaraan Klaten Lurik Carnival tahun ini dibanding sebelumnya. Masing-masing kontingen terdapat sekitar 20 model mengenakan kostum berbahan lurik,” jelas Joko.
Namun hal itu tidak dirasakan oleh Ratna salah satu peserta asal Boyolali yang memerankan tokoh Srikandi mewakili PDAM Klaten. Menurut Ratna kostum yang dipakai oleh peserta kebanyakan masih dominan batik daripada luriknya. “Ini acara yang bagus banget cuma mungkin lebih harus difokuskan lagi untuk luriknya, kan ini banyak yang pakai kostum luriknya cuma dibuat embel-embel saja sedikit,” ungkap Ratna.
Dengan demikian adanya Klaten Lurik Carnival 2017 dalam momentum hari jadi Kabupaten Klaten menjadi kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan hasil produk lurik dari Klaten agar kain Lurik Klaten ini akan semakin dikenal masyarakat luas, dalam maupun luar negeri dan dapat diakui bahwa kain Lurik ATBM adalah kain tenun khas asli Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar